Di dalam Gereja Katolik misalnya orang berbicara mengenai spiritualitas Benediktin, spiritualitas Dominikan, spiritualitas Karmelit, spiritualitas Fransiskan dan banyak lagi yang satu dengan lainnya menunjukkan perbedaan-perbedaan. Juga ada suatu spiritualitas yang hanya cocok bagi kaum awam apabila dikontraskan dengan para imam atau kaum biarawan-biarawati. Kalaupun orang menerima adanya pelbagai spiritualitas didalam tubuh Gereja Katolik, hal itu tidak berarti ada beberapa kesucian Injili. Kesempurnaan Kristiani cuma satu saja untuk semua orang dan terdiri atas cinta kasih ilahi yang murni sempurna kepada Allah dan sesama manusia. Setiap spiritualitas mencari kesempurnaan yang sama dan menunjuk kepada tujuan yang sama. Dengan demikian spiritualitas-spiritualitas tidak pernah dapat berlainan dalam maksud-tujuannya. Perbedaannya hanyalah dalam hal penekanan khusus, dalam jalan menuju yang sama, dalam alat-alat yang digunakan untuk mewujudkan maksud-tujuan yang sama. Kesempurnaan Kristiani yang menjadi maksud-tujuan semua spiritualitas ialah kesempurnaan tertinggi, cintakasih murni dan bersih serta persamaan dan penyerupaan dengan Kristus [CG, hal. 4].